Kutinggalkan Cintaku Di Dalam Toilet....

Ini bukan cerita cinta... Apalagi sampe dibilang puisi cinta...

Para pujangga mungkin bilang ini romantis... Tapi gue bilang ini najis...

Kenapa? Karena toilet itu ada tokainya. Dan tokai itu najis hukumnya...hahaha

Oke, cukup ngomongin tokai. Sekarang mulai ceritanya...

Pasti pada setuju (setubuh) kalo toilet itu salah satu tempat favorit untuk nyari ide. Mau ide buruk atawa ide gak buruk, toilet lah yang memberikan inspirasi.

Begitu juga kalo soal cinta, pasti pada suka ngelamunin pacar-pacarnya di toilet atau WC... Hayooo, ngaku deh?! (ngelamunin apa coba?? hahaha).

Kalo dibilang aneh, yaa gue emang aneh. Kadang binatang-binatang pun bilang gue aneh (lho, emangnya binatang bisa ngomong??). Gue termasuk orang yang suka melakukan banyak hal di dalam toilet. Contohnya: ganti baju, boker, ngintipin orang mandi, nyari ide buat bikin komik, dan kadang suka ngemil di toilet. Edan...

Kali ini pun di toilet gue melakukan hal yang jauh dari nalar manusia pada umumnya dan mungkin kedengeran kasar karena sampe segitunya gue memperlakukan 'cinta'.

"Gue coba tinggalin 'cinta' gue di dalam toilet..."

Ini terjadi di tahun 2005. Waktu itu gue lagi naksir sama seorang cewek (pastinya). Lumayan cakep. Wajah dan postur badannya agak gemuk, tapi gak bosen orang ngeliatnya.

Gue kenal cewek ini dari media chatting.

Setelah beberapa lama gue kenal di dunia maya (cuma lewat chatting dan telepon), akhirnya gue beranikan diri untuk 'kopi darat' alias ketemuan.

Singkat kata, setelah ketemuan, kami pun ngerasa cocok dan akhirnya jadian (bukan jadi-jadian, nih).

Setelah beberapa minggu 'berpacaran', mulailah dia dilanda rasa jenuh dan mulai 'main-main' dengan cowok lain. Alhasil, hubungan gue berantakan seberantakan-berantakannya.

Suatu hari doi nelepon gue. Kebeneran waktu itu gue lagi mules-mules mulu. Hampir tiap jam kudu ke toilet untuk buat ngebuang 'kekayaan' perut. Akhirnya terjadilah percakapan antara dia dan mahluk penunggu toilet, yaitu gue.

Setelah bertengkar hebat di telepon (dan tentunya, di toilet juga). Akhirnya kami putus. Apes...

Kesel... gondok... dan pengen banget makan manusia. Untung aja gue gak lampiaskan ke tokai-tokai yang tidak berdosa.

Sebelum menutup telepon doi sempet tanya, "Koq suara kamu menggema gitu sih? Lagi di mana nih?"

Dengan pede gue jawab "AKU LAGI DI WC. PERUT MULES-MULES. DITAMBAH LAGI KAMU BIKIN SAKIT HATI... JADI TAMBAH MULES NI PERUT..."

"Iiih...kamu jorok banget sih! Bilang donk kalo kamu lagi di WC. Aku kan bisa nelepon pas kamu selesai dari WC" kata doi dengan nada nyolot dan rada jijik.

"Biarin dah... Sekalian aku tinggalin 'cinta' untuk kamu di toilet ini. Puas??!" gue pun ikut-ikutan nyolot tapi gak pake jijik.

"Ttuuuuuuut...." telepon pun langsung ditutup.

Suasana berubah menjadi hening. Dan toilet ini, menjadi saksi bisu (dan bau) tentang kisah cinta gue.

Dan di toilet ini pun, gue tinggalkan cinta gue untuk dia selama-lamanya. Sampai suatu saat.... para tukang Penyedot Tinja datang dan menyedot semua kisah cinta itu dan membuangnya ke tempat yang jauuuuuuh di sana.

^_^